Simulasi Blockchain Interaktif ini dirancang untuk membantu mahasiswa memahami cara kerja mekanisme konsensus dalam sistem blockchain secara visual dan mudah dipahami. Dalam simulasi ini, tiga node (A, B, dan C) berperan sebagai peserta jaringan yang bersaing menambahkan blok baru ke rantai utama. Setiap kali simulasi dijalankan, sistem akan menciptakan satu blok transaksi acak dan meminta semua node untuk menambangnya (pada mode Proof-of-Work) atau memvalidasinya (pada mode Proof-of-Stake). Melalui tampilan antarmuka sederhana, pengguna dapat mengamati proses pencarian hash, perbandingan waktu, serta bagaimana satu node akhirnya menjadi pemenang.
Dalam mode Proof-of-Work (PoW), setiap node berlomba menemukan hash yang memenuhi tingkat kesulitan tertentu, yaitu hash yang diawali dengan beberapa angka nol. Node yang berhasil menemukan hash valid terlebih dahulu dianggap sebagai pemenang dan berhak menambahkan blok ke rantai. Sedangkan dalam mode Proof-of-Stake (PoS), proses validasi tidak lagi mengandalkan kekuatan komputasi, melainkan proporsi kepemilikan atau stake masing-masing node. Node dengan stake lebih besar memiliki peluang lebih tinggi untuk menjadi validator yang sah dan mendapatkan hak menulis blok baru ke blockchain.
Selain memperlihatkan proses dasar blockchain, simulasi ini juga memperkenalkan konsep fork dan Longest Chain Rule, di mana dua node dapat memenangkan blok hampir bersamaan sehingga menciptakan cabang sementara dalam rantai. Sistem kemudian secara otomatis memilih rantai yang paling panjang sebagai versi resmi, meniru perilaku blockchain nyata seperti Bitcoin dan Ethereum. Melalui pendekatan visual dan narasi interaktif, simulasi ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran efektif untuk memahami konsep desentralisasi, keadilan dalam konsensus, serta keamanan jaringan berbasis kriptografi.
Perbedaan mendasar antara Proof-of-Work (PoW) dan Proof-of-Stake (PoS) terletak pada cara jaringan mencapai konsensus dan menentukan siapa yang berhak menambahkan blok baru ke blockchain. Dalam Proof-of-Work, proses validasi dilakukan melalui kompetisi komputasi, di mana setiap node (penambang) harus memecahkan teka-teki kriptografi yang kompleks untuk menemukan hash yang memenuhi tingkat kesulitan tertentu. Node yang paling cepat menemukan hash valid akan dianggap “pemenang” dan mendapat hak menambahkan blok ke rantai. Sistem ini sangat aman karena membutuhkan energi dan sumber daya besar untuk melakukan serangan, tetapi juga memiliki kelemahan utama berupa konsumsi energi yang tinggi dan ketergantungan pada perangkat keras yang kuat.
Sebaliknya, Proof-of-Stake tidak bergantung pada kekuatan komputasi, melainkan pada kepemilikan atau jumlah aset (stake) yang dikunci oleh validator dalam jaringan. Semakin besar stake yang dimiliki, semakin tinggi peluang sebuah node dipilih untuk memvalidasi blok baru. Dengan demikian, PoS lebih hemat energi dan efisien karena tidak memerlukan proses perhitungan intensif seperti PoW. Namun, sistem ini memiliki risiko sentralisasi apabila sejumlah kecil pihak menguasai sebagian besar aset, sehingga diperlukan mekanisme tambahan (seperti slashing atau randomized selection) untuk menjaga keamanan dan pemerataan.
Simulasi Blockchain Interaktif Edukatif
Pelajari bagaimana blockchain mencapai konsensus menggunakan Proof-of-Work dan Proof-of-Stake.
⛓️ Blockchain Utama
Dalam konteks blockchain, sebuah node adalah komputer atau perangkat yang terhubung ke jaringan blockchain dan berperan dalam memverifikasi, menyimpan, serta menyebarkan data transaksi. Setiap node memiliki salinan penuh dari seluruh rantai blok (ledger) dan bekerja secara independen namun saling terhubung dalam sistem desentralisasi. Node dapat berfungsi sebagai penambang (miner), validator, atau sekadar simpul penyimpan data tergantung jenis konsensus yang digunakan. Dengan demikian, node adalah komponen utama yang menjaga keamanan, keandalan, dan transparansi sistem blockchain tanpa bergantung pada otoritas pusat.
Genesis Block adalah blok pertama dalam sebuah jaringan blockchain — titik awal dari seluruh rantai transaksi yang ada setelahnya. Blok ini dibuat secara manual saat jaringan blockchain pertama kali diluncurkan dan tidak memiliki blok sebelumnya (sehingga previous hash-nya diatur menjadi “0”). Genesis Block berfungsi sebagai fondasi tempat semua blok berikutnya dihubungkan. Misalnya, dalam jaringan Bitcoin, Genesis Block dibuat oleh Satoshi Nakamoto pada 3 Januari 2009, dan sejak itu menjadi akar dari seluruh struktur blockchain Bitcoin hingga kini.
Sebuah node dikatakan menjadi pemenang ketika ia berhasil memvalidasi atau menambang blok baru lebih cepat daripada node lain sesuai mekanisme konsensus yang digunakan. Pada sistem Proof-of-Work (PoW), node pemenang adalah yang pertama menemukan hash valid yang memenuhi tingkat kesulitan tertentu, hasil dari kerja komputasi intensif. Sedangkan dalam Proof-of-Stake (PoS), node pemenang adalah yang terpilih berdasarkan jumlah stake (aset yang dikunci) dan faktor probabilitas. Node pemenang inilah yang menambahkan blok baru ke rantai utama dan mendapatkan imbalan (reward) dari jaringan sebagai bentuk insentif atas kontribusinya.